KILAS GARUT NEWS – Peringatan Hari Pendidikan Nasional identik dengan aksi refleksi dan evaluasi terhadap praktek-praktek pendidikan yang telah dilakukan dalam satu wilayah.
Cara yang dilakukan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Institut Pendidikan Indonesia Kabupaten Garut dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional adalah mengadakan aksi dan audensi terhadap Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang di inisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IPI Garut pada hari Senin (03/05).
Puluhan massa aksi Keluarga Besar Mahasiswa Institut Pendidikan Indonesia Kabupaten Garut yang terdiri dari gabungan organisasi intra yang ada berada dalam naungan BEM IPI Garut memulai konvoi pawai diawali dari kampus bergerak menuju Jalan Patriot sampai Simpang Lima kemudian dilanjutkan dengan mimbar bebas kemudian bergerak menuju kantor bupati dan berakhir di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan menyanyikan lagu dan yel-yel perjuangan mahasiswa. Sepanjang jalan massa aksi menyuarakan tuntutan terhadap pemerintah terlebih instansi yang berwenang di bidang pendidikan.
Andri Yana selaku koordinator aksi dalam orasinya menyampaikan 6 poin tuntutan masa aksi yaitu,Pengkajian ulang terkait pembelajaran daring dan luring di masa pandemi, menuntut dinas pendidikan kabupaten Garut untuk meminta SK Bupati terkait pembelajaran di masa pandemi, menuntut Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk mengevaluasi TGP 2,5% zakat untuk guru, membuat regulasi/mekanisme lokal dalam lingkungan Pendidikan Kabupaten Garut guna pengejawantahan visi misi Bupati “Garut Bertaqwa”,meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Garut agar lebih selektif dalam pengelolaan anggaran Bos,meminta RKA Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk menjadi Kajian BEM KBM IPI Garut.
“ kondisi yang dirasa perlu di informasikan kepada masyarakat agar kami selaku penyambung lidah masyarakat dapat menyampaikan kepada masyarakat secara gamblang tidak menimbulkan tanda tanya besar” ucap Andri
Terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dan aparat keamanan sebelum memasuki Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Namun keadaan tersebut dapat dilerai dengan adanya mediasi antara pihak massa aksi dan pihak keamaanan. Akhirnya, setelah menunggu dengan waktu sedikit lama akhirnya massa aksi dapat diterima di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan langsung.
Jamjam Purnama selaku Presiden Mahasiswa (Presma) IPI Garut menyampaikan kepada sejumlah awak media membenarkan adanya insiden kecil yang mewarnai jalannya aksi akan tetapi dapat di selesaikan dan tuntutan berhasil disampaikan langsung.
“ kejadian tersebut disebabkan adanya kesalah pahaman diantara kami dan pihak keamaan. Meskipun dapat diselesaikan akan tetapi kejadian ini patut disayangkan dengan adanya tindakan represif dari oknum aparat keamanan” ujar Jamjam
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut sendiri menerima semua tuntutan yang diberikan oleh mahasiswa dan akan ditindak lanjuti selanjutnya. Massa aksi kemudian membubarkan diri proses penyampaian tuntutan dalam audensi selesai. (DK*)