Nissa Wargadipura Raih Penghargaan FOOD HERO’s FAO 2024: Pengakuan Dedikasi Perempuan dalam Pertanian Keluarga dan Agroekologi

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 28 Oktober 2024 - 13:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nisya Wargadipura, pendiri pesantren ekologi di Garut. Foto: Dok. Instagram @nissa_wargadipura.

Nisya Wargadipura, pendiri pesantren ekologi di Garut. Foto: Dok. Instagram @nissa_wargadipura.

KILASGARUTNEWS.id|Nissa Wargadipura, aktivis lingkungan sekaligus Pendiri dan Pemimpin Pesantren Ekologi Ath-Thaariq, mendapatkan penghargaan bergengsi FOOD Hero’s FAO 2024 oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Penghargaan ini diberikan kepada 26 individu dari seluruh dunia yang dinilai memberikan kontribusi luar biasa dalam memastikan akses terhadap pangan yang beragam, bergizi, terjangkau, dan aman bagi masyarakat. Penghargaan diberikan pada Pembukaan Global Family Farming Forum yang merupakan program Satu Dekade Pertanian Keluarga PBB (The United Nations Decade of Family Farming). Forum berlangsung di Plenary Hall FAO di Roma, Italia, 16 Oktober 2024 lalu.

Nissa Wargadipura mendapatkan penghargaan tersebut berkat dedikasinya dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pertanian keluarga dan agroekologi. Sejak mendirikan Pesantren Ekologi Ath-Thaariq pada tahun 2008, Nissa telah mengintegrasikan ilmu pertanian berkelanjutan dengan nilai-nilai keagamaan. Pesantren ini menjadi pusat pendidikan yang membekali para santri dengan keterampilan dalam praktik pertanian ramah lingkungan dan pengetahuan mengenai ketahanan pangan, sebagai upaya menghadapi tantangan krisis iklim.

“Dalam pidato yang saya sampaikan pada pemberian penghargaan di Roma, saya menyatakan bahwa  tahun 2008 menjadi tonggak berharga dimana gerakan lingkungan berbasis nilai-nilai Islam, ujarnya.

Baca Juga :  ACT Garut Melalui “Global Qurban” Berikan Satu Ekor Sapi Untuk Warga di Kecamatan Kersamanah

(baca: Green Islam) pertama kali diperkenalkan oleh Pesantren Ekologi Ath Thaariq (baca : Ath-Thaariq)  dan memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Ath Thaariq tidak hanya berdiskusi dalam dimensi teori saja, tetapi juga dalam praktek kehidupan sehari–hari.

Ath-Thaariq memiliki pandangan dasar  tentang metodologi Agroekologi[1] yang diadopsi melalui cara pandang Islam yang menjelaskan tentang Islam yang rahmatan lil’alamin (rahmat Allah SWT kepada semesta dan komitmen berakhlak karimah/akhlak mulia) kepada sesama dan semesta. Metodologi ini mengandung 3 (tiga) dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai seperangkat praktik dan sebagai gerakan sosial”, ucap Nissa Wargadipura 

“Agroekologi berhasil menjadikan Ath-’Thaariq sebagai  organisasi yang berkembang kuat dan memberi contoh serta  keteladanan dalam melindungi kearifan lokal, membuktikan resiliensi sehingga dapat melewati masa krisis Pandemic Covid-19 dan perubahan iklim. 

Hal ini dilakukan dengan menerapkan sistem polikultur (pola tanam dengan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama) sebagai upaya  pemeliharaan keanekaragaman benih warisan turun menurun. 

Baca Juga :  Global Wakaf ACT Salurkan 50 Domba Ternak Produktif Untuk Ponpes Al-Faruq Cisurupan Menjelang Perayaan Idul Adha 1442 H

Agroekologi berbasis agama ini melahirkan gerakan yang mengkombinasikan beberapa jenis pengetahuan, diantaranya: agama, ekologi-agroekologi, ekofeminisme, kearifan lokal, sirkuler ekonomi, ekonomi sosial solidaritas, kewirausahaan hijau, teknologi tepat guna, dan digitalisasi”, lanjut Pimpinan Pesantren Ath-Thaariq ini. 

Pendekatan partisipatif yang diterapkan oleh Nissa berhasil menjadikan inisiatif yang awalnya diterapkan dalam keluarga, meluas menjadi sarana pemberdayaan komunitas lokal. 

Praktik pertanian berkelanjutan yang ia ajarkan membantu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus melestarikan lingkungan. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah penggunaan benih warisan atau benih lokal yang adaptif terhadap iklim ekstrim Selain memperkuat ketersediaan pangan, benih ini juga mendukung terciptanya ekonomi sirkular dan ekonomi berbasis solidaritas sosial, dimana proses pertanian termasuk hasil panen dapat diakses oleh masyarakat sekitar”.

Potensi keberlanjutan inisiatif yang dikembangkan oleh Nissa, melalui  pengembangan modul “Green Islam” yang mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan dan feminisme dalam  Islam. 

Pencapaian Nissa Wargadipura membuktikan bahwa perempuan adalah sosok yang memiliki kontribusi penting dalam mengatasi dampak perubahan iklim yang sedang melanda seluruh dunia.  Inisiatif dari Garut, “kutipnya.(Agus*).

Berita Terkait

Kapolres Garut : Kasus Guru Ngaji Versus Oknum Ormas di Limpahkan ke Kejaksaan
Helmi Budiman:Progres Pembangunan Rumah Thalasemia Sudah Mencapai 85%
Jajang Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa di Rancabuaya, Polsek Caringin Bantu Evakuasi Korban
PMI Garut : Jelang Nataru Stok Kantong Darah Masih Aman 
Sat Narkoba Polres Garut Kembali Gelar Operasi Cipkon Razia Miras Antisipasi Gangguan Kamtibmas 2024
Polres Garut Kawal Ketat Kotak Suara Pilkada Garut Tahun 2024
Jaga Situasi Kondusif Pada Masa Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara, Polres Garut Laksanakan KRYD
Jurnalis Garut Rumahnya Terbakar di Lalap Si Jago Merah, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 19:31 WIB

Kapolres Garut : Kasus Guru Ngaji Versus Oknum Ormas di Limpahkan ke Kejaksaan

Selasa, 3 Desember 2024 - 17:31 WIB

Helmi Budiman:Progres Pembangunan Rumah Thalasemia Sudah Mencapai 85%

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:40 WIB

Jajang Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa di Rancabuaya, Polsek Caringin Bantu Evakuasi Korban

Senin, 2 Desember 2024 - 21:44 WIB

PMI Garut : Jelang Nataru Stok Kantong Darah Masih Aman 

Senin, 2 Desember 2024 - 11:05 WIB

Sat Narkoba Polres Garut Kembali Gelar Operasi Cipkon Razia Miras Antisipasi Gangguan Kamtibmas 2024

Berita Terbaru

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si, (Foto:Istimewa).

Kilas Terkini

Pangdam III/Slw Tinjau Latposko I Korem 064/MY

Rabu, 4 Des 2024 - 12:07 WIB

 

ALERT : Content Is Protected !!