Kilas Garut News – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyatakan, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi serta mengajak berbagai pihak untuk melakukan pembinaan bersama-sama berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan intoleransi dan radikalisme.
“Saya berharap nanti ormas – ormas islam ikut, Ketua MUI desa yang sudah dikasih motor sama Pemerintah Daerah ikut, karena itu adalah untuk berdakwah, kalo ada hal – hal yang berhubungan dengan ajaran menyimpang yang tidak rahmatan lil alamin itu segera dilakukan langkah – langkah (antisipasi),” ujar Bupati Garut ketika memberika sambutan positif pada acara Gowes Asyikk dalam rangka Pencanangan 2022 Tahun Toleransi oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut di Lapang Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (22/01/2022).
Rudy juga menginstruksikan jika ada hal-hal yang berhubungan dengan intoleransi dan radikalisme di suatu daerah, untuk segera merembukkan permasalahan tersebut dengan Satgas yang ada, dan jika sudah berhubungan kriminal, maka pihaknya akan melaporkan hal tadi kepada pihak yang berwenang dalam hal ini ke Densus 88
“Kalau memang untuk hal seperti itu (intoleransi dan radikalisme) saya tidak akan lemah terhadap yang demikian, tapi kita taat terhadap aturan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Garut, Cece Hidayat, mengatakan, acara ini diselenggarakan atas dasar menjungjung tinggi nilai toleransi dan cinta kedamaian terhadap sesama layaknya semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
“Hari ini kita dikemas dalam acara gowes asik, gowes adalah sebuah filosofi, artinya gowes tidak pernah ada yang menggowes ke belakang, pasti gowes kedepan artinya kita bagaimana kedepan Kabupaten Garut agar lebih aman, lebih tertib, lebih nyaman, tidak pernah ada menggowes kebelakang, kalaupun ada paling pedalnya aja kebelakang, tapi sepedahnya aja bakal maju, kedepan mari kita songsong tahun 2022 yang akan datang dengan penuh suka cita, dengan kesiapan kita untuk senantiasa menjaga toleransi, harmoni dalam kebhinekaan dan transformasi layanan umat, itulah tema gowes hari ini,” kata Cece.
Pihaknya sengaja mengambil kata toleransi dalam acara gowes asik kali ini, dengan harapan semua pihak senantiasa menghormati perbedaan dan memberi ruang kepada orang lain yang berbeda mengekspresikan keyakinan, dan menyampaikan pendapat, menghargai kesetaraan, serta sedia bekerja sama dengan semua komponen manusia.
“Serta berkomitmen untuk bersama-sama mengakui bahwa kita adalah warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kita memiliki dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harga mati.” tandasnya.(red*).