Kilas Garut News-Sebanyak 17 Industri Kecil Menengah (IKM) asal Garut, mengikuti Business Matching yang diselenggarakan oleh Bidang Pengembangan Promosi dan Kerjasama Perdagangan (P2KP) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, yang dilaksanakan secara hybrid di Aula Disperindag ESDM Garut, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (11/4/2022).
Acara yang dihadiri oleh perwakilan IKM dari bidang makanan, minuman, dan fesyen ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Disperindag ESDM Garut, Nia Gania Karyana, yang hadir secara langsung di lokasi acara. Sementara itu, hadir pula Atase Perdagangan Kuala Lumpur Malaysia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, serta importir dari Malaysia juga CEO Ananda Lestari Maju SDN BHD, Datuk Diraja Dimyani, secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi Zoom Meeting.
Kepala Bidang (Kabid) P2KP Disperindag ESDM Garut, Ratu Ayu Dinar Wira Pertiwi, menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh pelaku usaha yang akan diproyeksikan hasil produknya untuk diekspor ke Malaysia. Adapun output yang ingin dihasilkan dari kegiatan ini, lanjut Ratu, terjadinya business matching antara pihak importir Malaysia dengan produk IKM yang hari hadir.
“Sehingga produk-produk IKM Kabupaten Garut ini bisa diekspor ke Malaysia dan juga bisa mendunia, sehingga dapat meningkatkan tidak hanya pendapatan mereka tapi juga perekonomian di Kabupaten Garut,” ujar Ratu.
Dalam kegiatan ini, untuk menarik minat dari importir asal Malaysia, para IKM diberikan kesempatan untuk mendeskripsikan produk yang mereka miliki, dan melakukan tanya jawab secara langsung dengan CEO Ananda Lestari Maju SDN BHD, Datuk Diraja Dimyani.
Ratu mengungkapkan, antusiasme dari importir Malaysia sangat baik. Hal ini ditunjukan dengan permintaan kepada para pelaku IKM yang hadir untuk mengirimkan sampel dari produknya.
“Jadi Alhamdulilah responnya sangat luar biasa, kemudian Pak Atase Perdagangan juga meminta sampel juga karena akan ditawarkan ke importir-importir lainnya di Malaysia,” ucapnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, imbuh Ratu, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan juga kurasi produk, sehingga dapat tersusun beberapa macam produk lain di luar peserta business matching untuk dapat ditawarkan ke negara-negara dan atase-atase perdagangan lainnya.
Sementara itu, Atase Perdagangan Kuala Lumpur, Kemendag RI, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, menuturkan, pasar Malaysia merupakan pasar yang bersahabat untuk produk IKM Indonesia. Terlebih, menurutnya ada sekitar dua setengah sampai tiga juta Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja ataupun tinggal di Malaysia.
“Jadi ini merupakan suatu pasar yang wajib dibidik oleh para pelaku usaha IKM, khususnya dari Kabupaten Garut,” tuturnya.
Di sisi lain, CEO Ananda Lestari Maju SDN BHD Malaysia, Datuk Diraja Dimyani, memaparkan, pihaknya bergerak di bidang makanan dan minuman (mamin) dan sudah cukup lama melakukan importir beberapa produk dari Indonesia.
Ia mengatakan, banyak sekali jenis mamin yang berpotensi masuk ke Malaysia. Salah satunya yaitu makanan ringan seperti kripik pisang, kripik usus, sampai dodol Garut pun, menurutnya bisa masuk ke pasar Malaysia.
“Itu pun kita sering bawa dalam jumlah besar, juga permintaan sangat tinggi, (dan) ada yang beberapa waktu terakhir itu sangat laku yaitu (Baso Aci) Boci, Boci dari Garut kita juga sudah reguler membawa dengan jumlah besar, (bahkan) itu pada waktu puncaknya di tahun lalu kalau gak salah yaitu bisa sampai sepuluh ribu sampai sebelas ribu pieces,” kata Datuk Diraja.
Di tempat acara, salah seorang peserta business matching juga pemilik Snack Lele Gokil, Ridwan Fauzi, memaparkan bahwa dirinya mewakili peserta yang lain mengaku senang dengan adanya acara ini.
Ia berharap melalui acara ini bisa membantu produk asal Garut untuk dikenal secara luas atau mendunia.
“Acara seperti ini bisa membantu UMKM Garut untuk bisa produk-produknya mendunia dan tentu saja ini akan bisa meningkatkan taraf hidup dan juga kesejahteraan bagi para pelaku UMKM.” tandasnya.(Deden Kurnia*).