KILASGARUTNEWS.id|Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Tematik STAI Siliwangi Garut kelompok 8 yang bertugas di Desa Campaka, Kecamatan Malangbong, menginisiasi pembangunan jembatan penghubung antara Kampung Babakan Jaya Mulya dan Kampung Campaka. Pembangunan jembatan ini telah dilaksanakan pada 1 Februari 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
Dipimpin oleh ketua kelompok, Mu’adz Arrazy, serta didukung oleh Ilham Nurfahmi selaku humas, program ini hadir sebagai solusi atas kendala akses yang selama ini dihadapi warga, terutama saat musim hujan. Jembatan ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat, meningkatkan akses ekonomi, serta memperlancar aktivitas sosial dan pendidikan di wilayah tersebut.
Program ini sejalan dengan tema *”Pendekatan Holistik Keagamaan, Pendidikan, dan Ekonomi dalam Program Ketahanan Pangan”*, yang menjadi fokus utama KKN Tematik STAI Siliwangi Garut. Mahasiswa bersama masyarakat bergotong-royong dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan jembatan.
Kepala Desa Campaka, *Ade Kamaludin*, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap mahasiswa KKNM STAIS yang telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dan kepedulian mahasiswa KKNM STAIS Kelompok 08 yang telah membantu menginisiasi pembangunan jembatan ini. Kehadiran mereka benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan akses dan kesejahteraan warga. Semoga program ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut berkontribusi dalam pembangunan desa,” ujarnya.
Senada dengan itu, *pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Campaka, Aj. Agus*, yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat, menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Jembatan ini sudah lama dibutuhkan oleh warga. Dengan adanya bantuan dari mahasiswa KKN, Alhamdulillah pembangunan jembatan ini bisa terlaksana. Ini sangat membantu mobilitas masyarakat, terutama bagi santri, anak-anak sekolah, dan petani yang setiap hari melewati jalur ini. Kami berharap kerjasama seperti ini terus berlanjut di masa depan,” ungkapnya.
Ketua kelompok KKNM STAIS Kelompok 08, *Mu’adz Arrazy*, menegaskan bahwa pembangunan jembatan ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat, terutama bagi anak-anak santri yang membutuhkan akses yang lebih aman dan mudah.
“Pembangunan jembatan ini kami realisasikan atas dasar kepedulian kami terhadap warga, khususnya anak-anak santri yang setiap hari melewati jalur ini. Kami berharap jembatan ini bisa memberikan manfaat jangka panjang dan menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk turut berkontribusi dalam pembangunan daerah. Selain itu, kami juga ingin mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan daerah pelosok, terutama dalam pembangunan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tegasnya.
Diharapkan, dengan adanya infrastruktur ini, kesejahteraan dan konektivitas antar warga semakin meningkat, mencerminkan semangat pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
(Deden Kurnia)