KILASGARUTNEWS.id|Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut sukses menggelar diskusi publik bertajuk “Nasib Pencetak Bangsa yang Belum Menemukan Titik Terang”, yang diselenggarakan pada Minggu, 17 November 2024, bertempat di Alerta Kopi, Garut. Acara ini menghadirkan dua juru bicara dari pasangan calon bupati Garut. Dari Paslon 01 hadir Kang Iqbal, sementara Paslon 02 diwakili oleh Kang Gea.
Ketua BEM IPI, Denden Maulana, dalam sambutannya menegaskan pentingnya acara ini sebagai sarana membangun kesadaran kolektif mahasiswa dan masyarakat untuk lebih kritis terhadap isu pendidikan.
“Diskusi ini diharapkan bisa membuka jalan bagi solusi nyata untuk pendidikan di Garut, khususnya terkait peran guru yang menjadi pencetak generasi bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Zaenal Irfan, Menteri Luar Negeri BEM IPI, menyoroti urgensi diskusi ini dalam membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa suara mahasiswa didengar, terutama terkait kondisi pendidikan yang masih jauh dari ideal,” tegasnya.
Kang Iqbal, perwakilan dari Paslon 01, memaparkan program unggulan dari pasangan calon bupati dr Helmi dan H. Yudi yang menitikberatkan pada pemerataan akses pendidikan, peningkatan kesejahteraan guru, serta penguatan sistem pendidikan berbasis teknologi.
Di sisi lain, Kang Gea, mewakili Paslon 02 pak syakur dan dan teh putri menawarkan solusi konkret berupa penguatan infrastruktur pendidikan, program pelatihan bagi tenaga pengajar, dan subsidi khusus untuk sekolah di daerah terpencil.
Diskusi berlangsung hangat dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa, guru, dan masyarakat umum, memberikan masukan kritis terhadap program yang dipaparkan kedua pihak.
Acara ini menjadi ajang strategis untuk mendekatkan visi para calon pemimpin dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam sektor pendidikan. BEM IPI Garut berharap diskusi ini tidak hanya menjadi ruang dialog, tetapi juga mendorong lahirnya langkah-langkah nyata untuk membangun pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Garut.(Deden Kurnia*).