Kilas Garut News – Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman mengapresiasi PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) Kabupaten Garut yang telah menginisiasi pergelaran dalam sebuah kemasan Festival dan Biojakarama Padalangan Se-Kabupaten Garut, pergelaran ini diharapkan muncul generasi pedalangan di Kabupaten Garut.
Festival dan Binojakrama Padalangan Se-Kabupaten Garut ini mengambil tema Dalang Boga Kahayang, digelar selama dua hari (20 s.d. 21 Oktober), di Gedung Bale Paminton Intan Dewata, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (20/10/2021).
Wabup dr. Helmi Budiman, mengatakan, festival ini diharapkan dapat membangkitkan budaya Kabupaten Garut khususnya di bidang pewayangan dan pedalangan agar bisa mencapai skala internasional.
“Alhamdulillah Kabupaten Garut mulai bangkit khususnya di budaya pewayangan pedalangan. Hari ini ada festival untuk anak-anak, remaja, dan dewasa untuk tentu mempersiapkan ke depan dalang-dalang kita yang profesional. Dan berskala bukan hanya Garut (tapi) berskala nasional dan internasional,” kata dr. Helmi.
Wabup juga berharap kegiatan ini bisa memunculkan dalang-dalang baru yang potensial sehingga bisa menampilkan kebudayaan Kabupaten Garut. Selain itu, ia menuturkan, pewayangan ini bisa digunakan sebagai sarana edukasi melalui budaya.
“Yang kedua juga karena pewayangannya adalah budaya yang bisa masuk ke hampir seluruh elemen masyarakat terutama dalam perubahan perilaku mau tentang Covid, mau tentang ODF (Open Defecation Free) dan sebagainya ini kan bisa masuk. Jadi proses edukasi melalui budaya, proses pendidikan melalui budaya, melalui pewayangan,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya kegiatan, juga muncul seorang seniman baru, seperti seniman yang melegenda yaitu sang dalang terkemuka almarhum Asep Sunandar Sunarya.
“Sebenarnya kan sudah banyak dalang di Kabupaten Garut ini, sudah banyak yang bermunculan, tapi ini kan perlu diasah, perlu ditampilkan lebih banyak sehingga bisa profesional, saya berharap ada lahir lagi Asep Sunandar Sunarya di Kabupaten Garut,” ucap Wabup.
Sementara itu, Ketua PEPADI Garut, Aa Rahayu menuturkan, kegiatan ini diikuti oleh 13 peserta padalangan terbaik di Kabupaten Garut, di antaranya, Dalang Bocah, Dalang Remaja dan Dalang Dewasa.
“Mungkin dari 13 ini, 5 bocah, 5 remaja dan 3 dewasa. Itu mungkin event kami hari ini, adalah Festival dan Binojakrama,” ucap Aa.
Aa merasa bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini mengingat beberapa tahun ke belakang dunia padalangan terasa mati suri khususnya pada masa pandemi Covid-19. Ia berharap kegiatan ini bisa membuka kunci kesuksesan bagi para dalang ataupun seniman yang ada di Kabupaten Garut.
Ia mengungkapkan, festival ini bertujuan guna membangun sumber daya-sumber daya padalangan khususnya yang berpotensi dan memiliki keinginan. Sejalan dengan visi misi dari PEPADI Garut yaitu Membangun Karakter Manusia yang Adihulung Melalui Padalangan.
“Kita gali potensi-potensi, sumber daya dalang yang ada di Kabupaten Garut mulai dari bocah, apalagi program unggulan PEPADI untuk tahun ini adalah ‘Padalangan Masuk SD’. Ya, ‘Padalangan Masuk SD’, mudah-mudahan bisa sinkron dengan Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Pihaknya sangat berharap padalangan masuk ke ekstrakurikuler SD, di mana output adalah menciptakan sumber daya padalangan yang berpotensi,” tandasnya.(red*).