Kilas Garut News – Bupati Garut, Rudy Gunawan, didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Garut melakukan dialog bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim, yang digelar secara virtual, Gedung Command Center, Komplek Pendopo Garut, Kamis (5/8/2021).
Bupati Garut menyampaikan dirinya takjub dengan program Guru Penggerak ini, karena program ini memberikan wawasan baru tentang tatacara mengajar bagi para Guru.
“Terus terang saja saya takjub dengan program Guru Penggerak ini, karena guru diberikan wawasan baru tentang tatacara mengajar, yang dari program lama menjadi ada filosofi, filosofinya berdasarkan filosofi pendidikan Indonesia yang berkiblat kepada Ki Hajar Dewantara dan juga filosofi terhadpa Pancasila,” ujar Bupati Garut.
Ia juga mengungkapkan dalam program itu para Guru diberikan pengetahuan terkait bagaimana proses belajar mengajar di masa moderen seperti saat ini, antara guru dan murid saling mengisi dari sisi inovasi.
“Jadi anak-anak merasa bahwa dia juga lebih enjoy dalam belajar, lebih berinovasi, dan juga dia lebih aktif, lebih dinamis, dan lebih reaktif,” lanjut Rudy.
Akan tetapi, Bupati Garut mengungkapkan, porsi Guru Penggerak ini masih dirasakan kurang, maka ia berencana menerbitkan peraturan bupati, sehingga Guru Penggerak yang sudah dinyatakan lulus nantinya bisa menjadi mentor bagi para guru di Kabupaten Garut, sehingga kualifikasi guru di kabupaten Garut merata.
“Jangan sampai nanti ada guru penggerak, non penggerak, jangan sampai nanti ada kasta, untuk menekan kejadian itu, maka semua orang memiliki hak yang sama untuk belajar dengan kualitas yang sama,” paparnya.
Sementara itu, Kadisdik Garut, Totong, menuturkan bahwa Guru Penggerak di Kabupaten Garut terbanyak di Jawa Barat, dengan total 95 Guru Penggerak.
Selain program Guru Penggerak, program lain yang akan dicanangkan dalam waktu dekat di Kabupaten Garut yaitu Organisasi Penggerak serta Program Guru Berbagi dan Guru Belajar.
“Termasuk Guru Berbagi, dan Guru Belajar ini yang menarik, Alhamdulillah barusan Pak Bupati diundang oleh Pak Menteri (Nadiem Makarim – Mendikbudristek RI) untuk berdialog berkenaan dengan guru penggerak, hanya dua Bupati (yang hadir), Bupati Garut dan Bupati Tulang Bawang Barat, Lampung,” katanya.
Di sisi lain, salah satu Pendamping Guru Penggerak di Kabupaten Garut, Herdi Mulyana, menyebutkan bahwa Guru di Kabupaten Garut luar biasa karena bisa melalui proses rekruitmen yang cukup sulit.
“Di Garut itu (Guru-Guru-nya) sangat luar biasa karena (bisa melewati) proses rekruitmen yang cukup sulit, sebagian besar bahkan seratus persen secara online, sehingga guru-guru terbaik yang terpilih menjadi calon Guru Penggerak angkatan pertama ini,” ucap Herdi.
Seorang Guru Penggerak yang juga tenaga pengajar di SMPN 1 Garut, Ita Habibie, menuturkan, dengan adanya program Guru Penggerak, guru berperan menjadi seorang fasilitator dan motivator dalam proses belajar mengajar.
“Kalau dulu itu kan pembelajaran prosesnya berbeda, kalau dulu itu Guru yang selalu harus memberikan ceramah kepada siswanya, tapi dengan adanya Guru penggerak, maka sekarang siswa menjadi student center, jadi siswa yang harus aktif belajar, kami sebagai Guru hanya fasilitator dan motivator untuk membikin mereka anak-anak kita termotivasi untuk mengetahui potensi dirinya masing-masing,” tandasnya.(Red***).