Kilas Garit News – Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman meresmikan Pondok Pesantren Qur’an Preneur dalam kegiatan Gebyar Roudoh Asyahid yang dilaksanakan di Komplek Multi Berkah, Kampung Cipatat, Desa Cimurah, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Sabtu (11/9/2021).
Wabup Garut mengatakan, dengan adanya pembangunan pondok pesantren ini merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan keagamaan di Kabupaten Garut.
“Jadi ini adalah bentuk keberpihakan pembangunan kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia, makannya yang dihadirkannya ini Dinas Pendidikan, walaupun disini tidak ada sekolah formal, tapi ini adalah tempat untuk memberikan pendidikan, pengajaran kepada anak-anak kita,” ucap Wabup.
Menurut Wabup, salah satu kunci keberhasilan adalah dengan memiliki kecerdasan spiritual serta kecerdasan emosi yang bisa menjadi penentu dalam sebuah keberhasilan.
“Jadi bapak ibu sekalian menyekolahkan anak di sini ada pendidikan Qur’an, nah digembleng supaya mempunyai kepekaan, pengetahuan, (dan) kapasitas sehingga dia mempunyai dan memiliki kecerdasan spiritual dan emosional yang luar biasa, nah barulah (setelah itu) diisi kecerdasan intelektualnya,” tuturnya di hadapan hadirin, santriwan-santriwati dan tamu undang, termasuk Pembina Yayasan Human Initiative, Agung Notowiguno yang turut hadir.
Pembina Yayasan Human Initiative, Agung Notowiguno, mengatakan Human Initiative sendiri sudah beroperasi di Indonesia selama hampir 21 tahun dengan memiliki beberapa program yaitu program emergency kebencanaan, pemberdayaan anak, dan infrastruktur.
“Dan hari ini salah satu program kita yaitu membangun tiga lokal dan satu masjid yang alhamdulillah program ini juga menjadi program kita, yang untuk Garut insyaallah Human Inisiative juga pernah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut ketika itu pasca banjir Garut kita membangun rumah permanen untuk korban banjir Garut,” ucap Agung.
Ketua penyelenggara acara Gebyar Roudoh Asyahid, Syarif Hidayat, mengutarakan, Yayasan Roudoh Asyahid sendiri sudah berdiri sejak tahun 2019 dengan memiliki tiga program pokok yaitu pendidikan, ekonomi, dan sosial. Salah satu program pokoknya yaitu pendidikan seperti karantina tahfidz.
“Pendidikan meskipun kami belum mampu untuk membuka program yang reguler tapi Alhamdulillah beberapa program pendidikan seperti karantina tahfidz 40 hari sudah sukses kami kami laksanakan, kemarin tanggal 22 Agustus gelombang kedua membuka penerjemahan Al-Qur’an, mengajar 1 hari 8 jam. Alhamdulillah (sukses), dan mudah-mudahan 1 bulan kedepan kita akan membuka lebih besar lagi,” tandasnya.
Untuk program sosial, Syarif mengatakan pihaknya sudah memulai aktif secara berkala berupa binaan untuk yatim dan duafa.
“Dan yang terakhir yaitu program ekonomi, yang kami bermimpi bahwa kami ingin menjadi pionir untuk keberkahan, untuk kebermanfaatan, makanya itulah kenapa zona ini kami sebut komplek multi berkah,” ucapnya. (Deden Kurnia*)