Yayasan Bakti Barito Bangun SDN 3 Barusari Menggunakan Daur Ulang Plastik 

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 08:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KILASGARUTNEWS.id|Masyarakat Desa Barusari bersama pemerintah setempat memulai pembongkaran SDN 3 Barusari di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada Jumat (11/10/2024). 

Pembongkaran ini dilakukan sebagai langkah awal perbaikan yang akan dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito, Yayasan Hati Gembira Indonesia (Happy Heart Indonesia), dan Yayasan Kita Bisa.

Pada hari pertama, tampak warga bergotong royong bersama jajaran pemerintah setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satpol PP, serta TNI-Polri, secara bertahap menurunkan genteng bangunan sekolah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengungkapkan bahwa Yayasan Bakti Barito akan membangun kembali dua sekolah, yakni SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari. Aah menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, dan pihaknya telah membentuk panitia yang melibatkan BPBD, Forkopimcam Pasirwangi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk mendukung proses tersebut.

“Jadi kita akan melakukan pembongkaran karena memang kondisi bangunan SD yang sudah tidak memungkinkan lagi bisa untuk dihuni atau dilakukan untuk kegiatan belajar mengajar, karena membahayakan para siswanya,” ujar Aah.

Sementara itu, Koordinator Program Lingkungan Hidup Yayasan Bakti Barito, Yoris Sindhu Sunarjan, menjelaskan bahwa di SDN 3 Barusari, mereka akan membangun kembali (rebuilding) tiga ruang kelas, merenovasi atap dua ruang kelas, serta membangun instalasi sanitasi untuk toilet siswa dan guru. Yoris menambahkan bahwa pembangunan ini akan menggunakan konsep konsumsi berkelanjutan dengan menggunakan model konstruksi block solutions, yaitu bahan bangunan ramah lingkungan yang terbuat dari daur ulang plastik dan tahan gempa berlisensi dari Block Solutions Finlandia.

Meski model block solutions sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, di Garut baru pertama kali diterapkan, setelah tahun lalu pihaknya melakukan uji coba di dua sekolah. Yoris memperkirakan pembangunan tiga ruang kelas dengan metode ini akan memakan waktu sekitar 28 hari, dengan target penyelesaian dua sekolah dalam 60 hari kerja.

Baca Juga :  Kapolres Garut Hadiri Silaturahmi Bersama Kapolda Jabar Dan Jajaran

“Kalau Garut baru sekarang, kami melakukan penerapan dengan block solutions pada tahun kemarin untuk 2 sekolah namun sifatnya hanya sampling saja tidak keseluruhan atau rebuilding,” jelas Yoris.

Yoris berharap dengan pembangunan ini, masyarakat mulai mengerti bagaimana melakukan manajemen kebencanaan, terlebih Kabupaten Garut masuk kategori daerah rawan bencana.”Khususnya bencana gempa,  masyarakat mulai aware dan sadar begitu juga dengan dukungan pemerintah untuk merencanakan segala sesuatu terkait infrastruktur maupun kegiatan masyarakat itu semua ber kewaspadaan terhadap terjadinya bencana,” harapnya.

Baca Juga :  Kacab ACT Garut : Prihatin Dengan Nasib Jembatan Pelag Sukaresmi Yang Terbengkalai Pembangunannya

Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan dari Yayasan Bakti Barito dan pihak-pihak terkait. Ia juga menjelaskan bahwa selama masa pembangunan, 144 siswa SDN 3 Barusari akan melaksanakan kegiatan belajar di madrasah terdekat dengan sistem pergantian waktu antara pagi dan siang.

“Pelajaran sekolah selama pembangunan ini dititipkan dulu di madrasah terdekat, bersinergi, ini juga mau tidak mau harus diatur shift untuk belajar, ada yang sekolah pagi dan ada yang sekolah siang sementara ini,” tuturnya.

Seperti diketahui pada pertemuan dengan Yayasan Bakti Barito sebelumnya Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 21 sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa. Namun, rekonstruksi dua sekolah ini menjadi langkah awal yang penting. Sedangkan sekolah terdampak bencana lainnya, akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meski tidak menutup kemungkinan bantuan masyarakat seperti yang dilakukan Yayasan Bakti Barito.

Rencana ini, sebut Nurdin Yana, diharapkan dapat memulihkan kegiatan belajar mengajar di wilayah terdampak gempa dalam waktu yang relatif cepat.(Deden Kurnia*).

Berita Terkait

Pangdam III/Slw Dampingi Kasad Tinjau Eks Asrama Yonzipur 3/YW
Pangdam III/Slw Pastikan Kunjungan Kerja Wapres di MBS Aman
Polsek Banyuresmi Dampingi Kelompok Tani Untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Guru Honorer Dapat Kejutan Dari Pj Bupati Garut Berangkat Umroh Gratis
Musim Penghujan, Kadinkes Garut Himbau Warga Selalu Waspada Terhadap Penyakit Menular
Kapolsek Wanaraja : Peternak Burung Puyuh vs Warga Sepakat Ada Perbaikan Limbah Selama 3 Bulan ke Depan
Tadi Pagi 23 Unit R2 Berhasil di Tindak Polsek Wanaraja Kedapatan Pakai Knalpot Brong
Antisipasi Gangguan Kriminal di Malam Hari, Polsek Leuwigoong Patroli Siskamling 
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:34 WIB

Pangdam III/Slw Dampingi Kasad Tinjau Eks Asrama Yonzipur 3/YW

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:13 WIB

Polsek Banyuresmi Dampingi Kelompok Tani Untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Selasa, 10 Desember 2024 - 20:30 WIB

Guru Honorer Dapat Kejutan Dari Pj Bupati Garut Berangkat Umroh Gratis

Selasa, 10 Desember 2024 - 19:13 WIB

Musim Penghujan, Kadinkes Garut Himbau Warga Selalu Waspada Terhadap Penyakit Menular

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:20 WIB

Kapolsek Wanaraja : Peternak Burung Puyuh vs Warga Sepakat Ada Perbaikan Limbah Selama 3 Bulan ke Depan

Berita Terbaru

Redaksi Kilas

Pangdam III/Slw Dampingi Kasad Tinjau Eks Asrama Yonzipur 3/YW

Kamis, 12 Des 2024 - 14:34 WIB

 

ALERT : Content Is Protected !!