Kilas Garut News-Setiap manusia yang bernyawa sudah ditetapkan garisan takdirnya. Manusia harus berusaha agar takdirnya berujung indah. Karena ada takdir yang bisa diubah melalui ikhtiar dan do’a. Meraih bintang atau mimpi merupakan salah satu takdir yang membutuhkan perjuangan keras untuk menggapainya. Akan banyak rintangan dalam proses meraih bintang itu. Manusia akan diuji seberapa kuat menghadapi ujian. Manusia akan ditantang sejauh mana pandai memilih langkah tepat dan benar untuk menggapainya bintangnya agar berujung indah. Selain itu, manusia akan kembali diuji ketika hasil dari ikhtiarnya tidak sesuai dengan harapannya. Seperti kisah pemuda dalam novel yang berjudul “Tuhan Maha Romantis” ini.
Tokoh utama dalam novel ini adalah Rijal. Ia adalah seorang pemuda yang terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan ketaatan agama. Ia melanjutkan studi di Universitas yang diinginkannya. Ia mampu berdaptasi dan unggul di tengah keras dan rentannya pengaruh negatif pergaulan kota. Ia menjadi penulis sukses. Sebagaimana pemuda biasa, ia tertarik terhadap seorang gadis shalehah. Dia kakak kelasnya. Hal ini Rijal simpan dan pendam karena mempertahankan keyakinan dan ketaataannya terhadap agamanya, sampai menunggu waktu yang tepat suatu hari nanti untuk diutarakan. Namun takdir berkata lain, ketika ia sudah siap untuk mengutarakan perasaannya, pujaan hatinya menghilang di telan misteri lima tahun lamanya. Rijal tertawan dalam kerinduannya. Sampai akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Namun mereka dihadapkan pada kenyataan. Kenyataan bahwa mereka tidak bisa bersatu.
Buku ini ditulis oleh Azhar Nurun Ala yang diterbitkan Azharologia Februari 2014 untuk cetakan pertama dan November 2018 untuk cetakan ke Sembilan, dengan jumlah 214 halaman dan harga jual Rp. 75.000,00.
Kover buku ini didesain sangat elegan. Judulnya pun mampu menggetarkan jiwa Saya sehingga penasaran untuk mengetahui isinya. penggunaan bahasa juga mudah dipahami dan
kisahnya sangat realistis dengan kehidupan pemuda-pemudi yang sedang mencari jati dirinya. Apalagi dibumbui dengan sentuhan kisah percintaan yang dramatis. Selain itu juga banyak pesan-pesan moral dan religi yang patut diteladani oleh kaum muda-mudi. Hal ini merupakan rentetan kelebihan dari buku ini. Hanya tidak mencantumkan tempat terbit sebagai kekurangan dari buku ini.
Buku ini sangat edukatif dan berkualitas untuk dibaca kaum muda-mudi di era modern ini. Buku ini memberi ilustrasi cara berinteraksi para muda-muda yang etis, sesuai nilai-nilai dan tuntunan agama. Selain itu buku ini memberi pembelajaran bagaimana kita menerima takdir dengan ikhlas setelah usaha maksimal.
Oleh : Dewi Nuraini (Pendidik di SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya).