Program STOP KABUR Untuk Tangani Perkawinan Dibawah Umur di Kabupaten Garut

Avatar photo

- Reporter

Kamis, 5 Agustus 2021 - 10:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kilas Garut News – Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengajak seluruh stakeholder untuk memaknai hari anak dengan membuat perencanaan dan perlindungan yang harus diaplikasikan secara konkret, agar anak di Kabupaten Garut bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Kami juga ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa masalah anak bukan masalah orang tua, tetapi masalah anak juga adalah menjadi masalah masyarakat di sekitar tempat itu karena ada kewajiban bagi masyarakat untuk mengawasi dalam rangka perlindungan terhadap anak. Dan tentu masalah anak adalah kewajiban negara,” ucapnya Bupati Garut, saat membuka kegiatan Rapat Bersama Stakeholder Strategi Terpadu Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur (STOP KABUR) yang dilaksanakan secara virtual di Gedung Command Center, Komplek Pendopo Garut, Rabu (4/8/2021).

Bupati Garut menyebutkan Kabupaten Garut merupakan kabupaten yang sangat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 2,6 juta jiwa, dengan jumlah anak-anak dibawah umur 17 tahun lebih dari 700 ribu orang. Sedangkan anak-anak balita di bawah 5 tahun berjumlah sekitar 400 ribu orang.

Baca Juga :  Di HJG ke-209, Kecamatan Selaawi Sabet Penghargaan Purwa Intan Kedaton Tahun 2022

Ia menuturkan, untuk mendapatkan anak yang sehat diharuskan adanya pengaturan perkawinan yang akan menghasilan sebuah perkawinan yang terukur dan perkawinan yang terencana.

“Oleh karena itu masalah anak tidak boleh lepas dari perkawinan, perkawinan harus dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam undang-undang dan tentu dari sisi kesehatan,” lanjutnya.

Oleh karenanya bupati berharap, dengan adanya pengaturan perkawinan ini tidak ada lagi bayi-bayi stunting tidak sehat, kurang gizi dan lainnya.

Menurut Rudy, saat ini angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Garut menempati posisi tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Maka dari itu pihaknya mengingatkan tugas pemerintah untuk menyelenggarakan perkawinan yang baik.

Baca Juga :  14,5 Hektare PT.Silver Skyline Indonesia Bangun Pabrik Sepatu, Prioritas 6000 Orang Warga Cibatu 

“Angka kematian ibu dan angka kematian bayi juga sebagai dampak dari perkawinan yang tidak benar, perkawinan yang tidak terencana mengakibatkan adanya kematian ketika ibu melahirkan, adanya bayi (yang meninggal) ketika dilahirkan,” ujarnya.

Dengan adanya masalah angka perkawinan dibawah umur, Dinas P2KBPPPA (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak) Kabupaten Garut memiliki sebuah program yaitu STOP KABUR (Strategi Terpadu Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur.

Bupati berharap masalah yang berhubungan dengan angka perkawinan di bawah umur  harus dihentikan. “Setidak-tidaknya semua perkawinan di Garut dilaksanakan secara terencana dan dilaksanakan oleh orang dewasa sehingga tagline daripada proyek perubahannya pak Yayan Kepala DPPKBPPPA) ini bagus sekali (untuk dilaksanakan),” imbuh Rudy.(red***).

Berita Terkait

Hujan Deras dan Angin Kencang Mengguyur Garut, Nurdin Yana : BPBD Bantu Bersihkan Lumpur di Wilayah Cikajang
Polsek Cisurupan Polres Garut Bersihkan Lumpur Akibat Luapan Sungai Ciharemas 
Pasca Angin Puting Beliung, Polsek Pakenjeng Berikan Bantuan Sembako Bagi Warga Terdampak 
Rumah Uje Ambruk, Polsek Limbangan Bersama Warga Bantu Bersihkan Material Longsor  
Siap Siaga Terlihat Saat Polsek Cisurupan Polres Garut Bantu Bersihkan Lumpur Akibat Bencana Alam
Rumah Produksi Bersama Diresmikan Teten Masduki, Pj Bupati Garut : Kualitas Kulit Sukaregang Tidak Kalah Dengan Produk Internasional
Polsek Cisompet Polres Garut Dengan Sigap Evakuasi Rumah Warga Yang Terancam Longsor
Camat Pangatikan Laporkan Sejumlah Kejadian Yang Terjadi di Wilayahnya
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 11:42 WIB

Hujan Deras dan Angin Kencang Mengguyur Garut, Nurdin Yana : BPBD Bantu Bersihkan Lumpur di Wilayah Cikajang

Kamis, 7 November 2024 - 08:32 WIB

Polsek Cisurupan Polres Garut Bersihkan Lumpur Akibat Luapan Sungai Ciharemas 

Senin, 11 Maret 2024 - 20:08 WIB

Pasca Angin Puting Beliung, Polsek Pakenjeng Berikan Bantuan Sembako Bagi Warga Terdampak 

Kamis, 7 Maret 2024 - 07:41 WIB

Rumah Uje Ambruk, Polsek Limbangan Bersama Warga Bantu Bersihkan Material Longsor  

Rabu, 21 Februari 2024 - 20:54 WIB

Siap Siaga Terlihat Saat Polsek Cisurupan Polres Garut Bantu Bersihkan Lumpur Akibat Bencana Alam

Berita Terbaru

 

ALERT : Content Is Protected !!