Kilas Garut News-Mudah – mudahan angka kemiskinan di tahun 2023 bahwa kabupaten Garut sudah di 6%,demikian hal harapan tersebut disampaikan Bupati Garut H Rudy Gunawan saat memberikan arahan kepada para Kader Tim Pendamping Keluarga yang bertempat di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA), Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (31/5/2022).
Rudy juga menegaskan, Saya selaku penanggung jawab, kita harus melakukan langkah-langkah besar, tidak boleh lagi main-main”tegasnya
“Angka kemiskinan kita direncanakan tahun 2023 ini sudah di angka 6%. Tapi 2019 kita sudah masuk diangka 8%,nah sekarang terjun bebas lagi ke angka 10% karena Covid-19,” kata Bupati
Karena adanya pandemi Covid-19 dan PPKM berdampak signifikan terhadap lajunya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut, bahkan hasil pertanian Kabupaten Garut gagal dikirim keluar wilayah Garut mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi minus dan melambat,serta angka kemiskinan pun meningkat”ujarnya
Oleh karenanya,tambah Rudy, kegiatan ini dinilai sangat penting dilakukan mengingat angka kemiskinan di Kabupaten Garut kembali meningkat setelah adanya masa pandemi Covid-19. Yang sebelumnya terencana untuk tahun 2023 angka kemiskinan Kabupaten Garut diangka 6%”paparnya.
Lebih lanjut Rudy menambahkan,
Untuk masalah stunting 99,8% diakibatkan oleh faktor kemiskinan dimana terdapat banyak keluarga yang tidak mampu membiayai pola hidup yang sehat. Maka dari itu, permasalahan stunting sangat erat kaitannya dengan masalah kemiskinan.
“Nah tentu ini menjadi persoalan yang sangat serius mengenai angka kemiskinan yang terus meningkat, tapi saya mau menekan dan menurunkan kembali mudah-mudahan di tahun depan angka kemiskinan kita sudah diangka 8% kembali,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPPKBPPPA, Rahmat Wibawa, menerangkan acara Launching Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga ini digelar secara serempak di 42 kecamatan, dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di Kecamatan Tarogong Kidul.
“Ceremonialnnya Tarogong Kidul kita serempak melaksanakan orientasi itu di 42 kecamatan terdiri dari 200 kelas lebih ya di 42 (kecamatan) serentak itu 20 hari ke depan dari semenjak kamis kemarin. Kenapa launchingnya hari ini karena awal bulan gitu ya dimulai sama dengan kabupaten lain,” ucapnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini pemerintah dapat mengantisipasi adanya penambahan kasus stunting sehingga tercapai kondisi zero stunting. Rahmat menambahkan, zero stunting sendiri berarti tidak ada penambahan kasus stunting di masyarakat.
Selain itu, pada bulan ini pihaknya menggelar sebuah gerakan penimbangan pengukuran lingkar lengan atas bayi di setiap posyandu, di mana semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan memantau pelaksanaannya secara langsung. “Pungkasnya.(Agus*).