KILASGARUTNEWS | Jajaran stakeholder atau intansi terkait dilingkungan Pemda Garut akan berkolaborasi berikut dengan elemen masyarakat pemerhati lingkungan adakan lakukan pencegahan terhadap bencana alam,banjir,longsor dan lainnya yang memang kerap terjadi diwilayah kabupaten Garut.
Demikian hal itu terungkap dalam pembahasan audensi yang digelar di aula kantor wakil bupati,lantai 2, jalan Pembangunan,Tarogong Kidul,Garut,pada Selasa (04/10/2022)
Dikatakan Kadis LH Kabupaten Garut Jujun Juansyah,terkait dengan mitigasi bencana ini memang dinas LH akan melakukan beberapa langkah. Salah satu diantaranya, adalah terkait dengan penegakan pengelolaan yang lebih kuat dari hasil pemantauan dan pengawasan atas upaya – upaya pengelolaan yang sudah dilakukan oleh perhotelan,pabrik atau investasi yang lainnya.
Bagaimana mereka sudah melakukan pengolahan sebagaimana yang sudah ditentukan di dalam perizinan atau belum? Tentu saja nanti dengan ada sanksinya yaitu berupa pembekuan terkait Izin,dan itu bisa berjalan lagi atau berlaku lebih baik dalam mereka melakukan upaya -upayanya”katanya
Selanjutnya,kata Jujun, yang kedua adalah itu saja kami mengajak kepada setiap stakeholder, SKPD,dan masyarakat seluruhnya untuk selalu menjadikan bahwa mitigasi bencana itu adalah bagian dari program – program kegiatan. Seperti Desa wisata – desa wisata semacam yang di programkan oleh PPD itukan tetep bahwa,mitigasi bencana harus menjadi prioritas. Jangan sampai disuatu sisi membangun dewi-dewi dalam rangka ekonomi tapi kita disisi lain kita membangun bencana”.
Jadi pada saat mereka melakukan upaya penanaman pemberian bibit atau pupuk mereka tetep harus memperhatikan upaya mitigasi bencana dengan menanam tanaman keras atau buah-buahan yang tentu saja sesuai dengan kondisi tanah yang ada di masing -masing wilayah atau daerah tersebut”
Berkaitan dengan hal iri tentu saja harus ditindaklanjuti dengan satu instruksi dari pimpinan supaya mereka lebih mengedepankan terkait dengan upaya pencegahan di dalam setiap program yang ada di setiap masing – masing SKPD.”jelasnya.
Disampaikan Kordinator lapangan (Korlap) Pemerhati lingkungan (Gapermas) Boy mengatakan,terkait dengan mitigasi bencana alam Alhamdulillah pada saat ini kita dengan seluruh warga masyarakat Kabupaten Garut seharusnya menyadari,dan memang wilayah Garut ini yang sering terkena bencana.
Selama ini penanganan juga pemerhati banyak di hilir, bukan memperhatikan hulu. Makannya hari ini kita secara bersama sama dengan pemerintah daerah,” ayo kita pikirkan untuk penanganan di hulu bukan penanganan di hilir” tegas Boy
Disamping pemerintah daerah masyarakat juga harus bekerjasama bahwa, penaganan di hulu itu sangat penting,dimana bencana yang hari ini tengah dirasakan di kabupaten Garut berasal dari hulu ,bukan dari hilir.
Jadi kita pikirkan bukan hanya korban bencananya saja tetapi penyebab dari bencana ini yang harus kita pikirkan okeh seluruh stakeholder provinsi,daerah,dan pusat. Mari kita sama -sama pikirkan bagaimana supaya tidak terjadi bencana lagi.
“Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati,nah ini lebih kepada mencegah dulu maka kita dorong pemerintah untuk bagaimana memikirkan daerah kabupaten Garut ini supaya teratasi di hulu bukan di hilir.
Jadi hal ini harus segera menjadi perhatian bahwa,program ini lebih mengedukasi baik terhadap masyarakat dan siapapun investor yang masuk pegawai dengan harus lebih memperhatikan lingkungannya karena Garut ini adalah daerah yang rawan bencana”tandasnya
Diketahui saat audensi berlangsung,hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Jujun Juansyah,Kalak BPBD Garut Satria Budi,Kabag Rena,Sekertaris dinas PUPR Garut Asep Oo, Kabid Tata Ruang PUPR Garut Gatot Subagio,Dinas Perkim Garut,Dinas pertanian dan kholtikultura Garut dan dinas intansi lainnya. Selain itu dari pihak pegiat dan pemerhati lingkungan diantaranya,Boy,Asep Mulyana,Budi Juanda dan kawan -kawan lainnya.(Agus).